LAPORAN PRAKTIKUM IPA TERAPAN | VACUUM CLEANER
LAPORAN
PRAKTIKUM IPA TERAPAN
VACUUM
CLEANER
Disusun
oleh :
Kelompok
4
1.
Yulia
Lestari (15312241014)
2.
Yustar
Afif Priambodo (15312241028)
3.
Ika
Desiariani (15312241041)
4.
Fita
Fitriana (15312241043)
5.
Ria
Novita (15312244006)
Pendidikan
IPA A 2015
JURUSAN
PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIKUM IPA
TERAPAN
Oleh
Kelompok 4
Yogyakarta, 6 Maret 2018
Anggota:
|
Nama
|
NIM
|
Tanda Tangan
|
|
Yulia Lestari
|
15312241014
|
|
|
Yustar Afif Priambodo
|
15312241028
|
|
|
Ika Desiariani
|
15312241041
|
|
|
Fita Fitriana
|
15312241043
|
|
|
Ria Novita
|
15312244006
|
|
|
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
(.....................................)
A.
JUDUL
Vacuum Cleaner
B.
TUJUAN
1.
Membuat vacuum
cleaner sederhana
2.
Menjelaskan prinsip
kerja vacuum cleaner
C.
DASAR TEORI
1. Pengertian
dan Fungsi Vacuum Cleaner
Vacuum Cleaner adalah alat penyedot debu pada
karpet atau lantai. Alat ini terdiri atas mesin penyedot, selang penyedot dengan
mulut penyedot. Pada umumnya, vacuum cleaner dilengkapi dengan kabel panjang
dan roda untuk memudahkan gerakan ketika membersihkan
(Darsono, 1995 :34).
Vacuum cleaner
didefinisikan sebagai alat pembersih karpet atau carpet sweeper. Namun memiliki
arti yaitu penghisap debu. Penghisap debu ialah perkakas rumah tangga
yang berfungsi sebagai ‘sapu elektronik’.
Vacuum
cleaner adalah alat yang
digunakan untuk membersihkan debu yang menempel pada karpet. Alat
ini bekerja berdasarkan perbedaan tekanan udara. Dalam vacuum cleaner, motor dan
blower dirancang supaya ruang pembersih dan selang karet tekanannya berkurang. Jadi, ada
perbedaan tekanan antara ruang vakum dan tekanan udara luar. OIeh karena itu, vacuum
cleaner dapat menyerap debu yang menempel pada karpet sebab tekanan udara luar (tekanan
atmosfer) memaksa udara masuk ke dalam ruang vakum. Debu yang menempel pada
karpet terserap masuk bersama-sama dengan masuknya udara ke ruang vakum
(Ruwanto, 2011 : 57).|
Gambar
1. Komponen Vacuum Cleaner
Sumber
: blogteknisi.com
|
Sistem kerjanya menggunakan pompa
udara untuk menciptakan keadaan kosong untuk menghisap debu dan kotoran,
biasanya dari lantai. Sebagian besar rumah dengan lantai berkarpet di negara
berkembang memiliki penghisap debu sebagai pembersih. Kotoran dikumpulkan
dengan sistem penyaringan maupun siklon untuk kemudian dibuang. Sejumlah uji
telah menunjukkan bahwa penghisapan debu dapat membunuh 100% kutu muda dan 96%
kutu dewasa.
Vacuum cleaner secara umum digunakan untuk
menghisap debu / kotoran berukuran kecil sedangkan kegunaannya dalam usaha cuci
mobil dipergunakan untuk membersihkan bagian interior mobil seperti: jok,
karpet, dashboard dan sela-sela bagian di bagian dalam mobil. Saat ini vacuum
cleaner yang dipergunakan dalam usaha cuci mobil adalah vacuum yang memiliki
kemampuan “WET ‘n DRY”, yakni bisa digunakan untuk menghisap permukaan kering
dan basah (air).
Wet & Dry Vacuum Cleaner
(Multi Purpose Vacuum Cleaner. Vacuum cleaner ini serbaguna bisa
sebagai mesin penyedot debu kering atau menyedot debu basah di atas lantai biasa maupun karpet (Darsono, 1995: 34).
2. Komponen
Penyusun Vacuum Cleaner
Penyedot (intake port), saluran keluar (exhaust
port), motor listrik, kantong debu (dust bag).
a) Penyedot
merupakan bagian yang akan kita bersihkan atau tempat debu dihisap ke vacuum
cleaner.
b) Saluran
keluar merupakan tempat udara yang dihisap keluar keatmosfir setelah
dibersihkan melalui penyaring. Sedangkan debu ditampung dalam kantong debu.
c) Motor
listrik berfungsi untuk memutar kipas (fan). Perputaran fan ini yang
mengakibatkan penurunan tekanan didalam vacuum cleaner (ruang hampa) sehingga
debu terhisap.
Bagian-bagian utama dari Vacuum Cleaner :
a) Inlet
b) Filtration
c) Storage
d) Suction
Pada Vacuum Cleaner modern sudah
dilengkapi dengan :
a) Hose and tools/ brush bar
b) Filter Bag / Air / Cyclone
c) Bin / Bag
d) Motor
Apabila pembersih vakum dihubungkan ke sumber
listrik dan dihidupkan, maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut:
a) Arus
listrik akan mengalir ke motor listrik sehingga motor berputar.
b) Motor
akan memutar kipas angin (fan) yang dipasang pada poros motor.
c) Ketika
berputar, sudu-sudu kipas angin menekan udara ke arah exhaust.
d) Apabila
partikel-partikel udara ditekan, kerapatan udara meningkat di depan fan dan turun
di belakang fan.
3. Cara
Kerja
Media
filter, memberikan anda kebersihan dan kinerja tertinggi. Pada vacuum cleaner
konvensional, filter yang umumnya digunakan adalah kertas atau kain. Filter
tersebut menyimpan debu, kotoran, tetapi partikel-partikel kecil dapat juga
menutup filter vacuum cleaner itu sendiri. Sehingga dapat mengurangi aliran
udara, mengurangi efektivitas pembersihan. Dengan filter air, Vacuum Cleaner
ini dapat menghisap segala jenis kotoran seperti debu, sisa makanan, pasir
besar dan kecil, rambut, bulu hewan, dan lain-lain.
a) Prinsip
kerja dari vacuum cleaner ini dengan cara memanfaatkan perbedaan tekanan.
b) Fan (kipas) akan mengurangi tekanan
didalam vacuum cleaner sehingga terjadi vacuum (ruang hampa).
c) Tekanan Atmosfir akan mendorong udara
luar kedalam vacuum cleaner sehingga debu akan ikut terhisap masuk kedalam
kantong debu didalam vacuum cleaner.
d) Debu dan udara yang terhisap melalui
penyedot (intake port) melewati penyaring (filter). Debu ditampung di kantong
debu (dust bag) dan udara dibuang dalam keadaan bersih ke atmosfir setelah
melewati penyaring.
4. Cara
Perawatan Vacuum Cleaner
a) Hindari
menghisap debu pada area yang masih basah. Sebaiknya Anda tunggu hingga area
tersebut kering. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindarkan masuknya butiran-butiran
air ke dalam mesin vacuum cleaner. Kelembapan dapat menyebabkan karat pada
bagian mesin, sehingga mesin akan cepat rusak.
b) Hindari
juga menghisap partikel-partikel berukuran besar. Agar nozzle (ujung pipa)
vacuum clenaer tidak mudah tersumbat. Sebelum menghisap debu pada satu area,
ada baiknya bersihkan terlebih dahulu area tersebut, dari sampah atau kotoran
yang berukuran besar. Sehingga yang tersisa hanya debu-debu halus, yang
biasanya sulit dibersihkan dengan hanya menyapu.
c) Anda
perlu mengganti kantong debu vacuum cleaner setidaknya satu bulan sekali, agar
tidak terjadi penumpukan kotoran. Tumpukan debu dan kotoran pada kantong debu,
bisa menjadi sumber bakteri dan penyakit baru di rumah.
d) Jika
terdengar suara aneh atau tiba-tiba mesin vacuum cleaner terasa sangat panas,
segera matikan. Kemudian periksa bagian dalamnya, bisa jadi ada partikel yang
menyumbat pipa (selang) vacuum cleaner.
e) Biasakan
untuk selalu membersihkan vacuum cleaner setiap kali selesai memakainya.
Kemudian simpan pada tempat yang kering.
D.
METODE PRAKTIKUM
1.
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada
hari Rabu, 28 Februari 2018 pukul 14.30 sampai dengan 15.20 WIB di laboratorium
IPA 2 FMIPA UNY.
2.
Alat dan Bahan
a. Botol platik soda (2 lt) yang permukaannya halus
b. Bola pingpong
c. Pisau atau cutter
d. Gunting
e. Selotip atau perekat
f. Benang
g. Plastik
h. Gabus
i.
Stick kayu
3.
Langkah Kerja
![]() |
||
![]() |
||
![]() |
||
![]() |
||
![]() |
||
![]() |
||
![]() |
||
![]() |
||
|
4. Rangkaian
Alat Vacuum Cleaner Sederhana
![]() |
E.
PEMBAHASAN
Proyek yang berjudul
“ Vacuum Cleaner” dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Februari 2018 di Laboratorium
IPA 2 FMIPA UNY dengan tujuan dari proyek ini yaitu membuat vacuum cleaner
sederhana dan menjelaskan prinsip kerja vacuum cleaner. Dalam kegiatan ini,
praktikan menggunakan alat dan bahan diantaranya botol plastik soda (2 lt) yang
permukaannya halus, bola pingpong, pisau atau cutter, selotip atau perekat,
benang, plastik, gunting, gabus, dan stick kayu.
Prosedur kerja yang
diterapkan oleh praktikan yaitu pertama, memotong bagian bawah botol plastik
kira- kira 1/3 bagian dari bawah. Kemudian membuat lubang dibagian atas botol
berukuran 1x7 cm dan 3- 4 cm dibawah leher botol. Ini akan berfungsi sebagai
wadah saringan. Dilanjutkan dengan membuat wadah saringan menggunakan plastik.
Setelah itu, merekatkan wadah penyaring pada lubang dibawah leher botol yang
telah dibuat tadi. Selanjutnya merekatkan
ujung benang ke bola pingpong. Memasukkan bola pingpong dan diposisikan di
agian atas bola. Langkah berikutnya mengeluarkan ujung tali satunya lewat mulut
botol dan merektkan dibagian luar botol sehingga bola pingpong akan berada di
posisi dibawah leher botol bagian dalam. Kemudian, praktikan memotong gabus berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran lingkaran botol
bagian bawah. Lalu, merekatkan gabus dengan pegangan kayu menggunakan selotip. Setelah
itu, memasukkan rangkaian gabus yang telah diberi pegangan ke dalam botol
melalui bagian bawah botol. Selanjutnya,
praktikan mencoba menggunakan vacuum cleaner, apakah sudah bekerja atau belum.
Dalam dunia industri
pengolahan bahan pangan dan hasil pertanian, unit penghisap (pompa vacum) merupakan salah satu
alat yang sangat vital keberadaannya.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pompa vacum dapat dimodifikasi dalam
bentuk yang beraneka ragam. Akan tetapi, pada dasarnya prinsip kerja dari pompa
vacum yang beraneka ragam itu tidaklah jauh berbeda yaitu dengan membuat tekanan pada suatu lokasi jauh
lebih rendah dari tekanan atmosfir . Dalam sistem kerjanya sebuah unit
penghisap sering menggunakan prinsip-prinsip dinamika fluida sehingga perhitungan debit maupun
kecepatan aliran fluida dapat
dihubungkan dengan unit
penghisap. Biasanya zat yang dihisap oleh pompa vacum berupa zat alir
(fluida) dengan viskositas tertentu. Dalam hal ini yang dimaksud dengan fluida
adalah zat yang dapat berubah bentuk secara kontinyu apabila terkena tegangan
geser, sehingga fluida dapat dikatakan sebagai zat yang dapat mengalir dan
menyesuaikan diri dengan tempatnya (Hall, 1998).
Dalam proyek ini,
cara menggunakan vacuum cleaner yaitu mendorong bagian bawah botol ke bagian
atas, lalu tarik kembali dengan tajam. Hal ini menurunkan tekanan udara di dalam
botol, karena menyebabkan ruang yang lebih besar untuk jumlah udara yang sama.
Udara bertekanan rendah di dalam botol menciptakan daya hisap yang akan menarik
udara bertekanan tinggi dari luar melalui mulut botol. Kemudian dorong piston
kembali. Hal ini akan memampatkan udara dan meningkatkan tekanan, jadi udara
mengalir kembali dari botol. Bola pingpong bekerja sebagai katup, saat
praktikan mendorong piston masuk, bola akan memaksa bola ke leher botol
sehingga udara keluar melalui lubang dengan saringan, bukan keluar melalui
mulut botol.
Aliran stasioner fluida
yang kontinyu sering kali menerapkan prinsip “Persamaan Bernoulli”. Persamaan tersebut
dapat digunakan jika terdapat dua buah titik yang berbeda pada kurva aliran.
Misalkan titik I berada pada ketinggian h1
sedangkan v1, ρ1 serta P1 adalah kecepatan, rapat massa dan tekanan
fluida di titik itu. Demikian pula h2 dan v2 serta ρ2 serta P2 untuk titik
kedua. Maka dapat mengandalkan fluida itu tidak dapat dimampatkan dan tidak
memiliki viskositas (Beiser, 1996).
Proyek percobaan yang
dibuat praktikan ini termasuk berhasil. Hal ini ditandai dengan dapat dilakukannya
penghisapan oleh vacuum cleaner. Penghisapan pada vacuum cleaner terjadi apabila terjadi perbedaan tekanan di
antara dua lokasi. Apabila ada sebuah aliran fluida (udara) melewati penampang
yang mengecil atau menciut, maka pada sisi penciutan akan terjadi tekanan yang
rendah atau bahkan lebih rendah dari tekanan atmosfir.
Vacuum cleaner
merupakan suatu alat yang didesain sedemikian rupa sehingga tekanan pada suatu lokasi lebih
rendah dari tekanan atmosfer. Dengan adanya perbedaan tekanan ini maka akan
terjadi aliran dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan
rendah.
Untuk membangun
teori dasar tentang unjuk kerja pompa vacuum, bahwa alirannya satu dimensi, dengan menggabungkan
vektor-vektor kecepatan fluida yang diperoleh dengan pengidealan ini dalam
bilah-bilah pendesak itu dengan teorema momentum sudut untuk suatu volume
kendali. Tujuan pokok perancangan-perancangan pompa adalah membuat efisiensi
setinggi mungkin untuk rentang debit (Q) yang selebar-lebarnya. Pada dasarnya
daya guna terdiri atas tiga bagian yaitu volumetrik, hidrolik, dan mekanis
(Frank, 1986).
Dalam mekanisme
kerjanya vacuum cleaner sering menggunakan prinsip-prinsip dinamika fluida
sehingga penghitungan debit maupun kecepatan suatu aliran
fluida dapat dihubungkan dengan unit penghisap. Debit, kecepatan,
penampang, dan tekanan merupakan dimensi yang saling berhubungan. Hubungan antara
luas penampang, tekanan dan kecepatan adalah bahwa semakin besar luas
penampangnya maka tekanannya semakin kecil sehingga kecepatan aliran yang
melewatinya juga semakin kecil. Hal ini berlaku sebaliknya yaitu jika luas
penampangnya kecil atau menciut maka pada sisi penciutan akan terjadi tekanan
yang lebih tinggi sehingga kecepatan alirannya menjadi besar.
Jadi, vacuum cleaner
yang dibuat oleh praktikan ini sesuai dengan Hukum Bernoulli. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Beiser (1996), bahwa persamaan dasar dalam fluida telah dapat dirintis dan dirumuskan
oleh Bernoulli secara baik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan
gejala fisis yang berhubungan dengan dengan aliran fluida. Persamaan dasar
tersebut disebut sebagai persamaan Bernoulli yakni persamaan yang menjelaskan
berbagai hal yang berkaitan dengan kecepatan, tinggi permukaan fluida dan
tekanannya. Persamaan yang telah
dihasilkan oleh Bernoulli tersebut juga dapat disebut sebagai Hukum
Bernoulli, yakni suatu hukum yang dapat digunakan untuk menjelaskan gejala yang
berhubungan dengan gerakan zat alir melalui suatu penampang pipa.
F.
KESIMPULAN
Berdasarkan proyek percobaan
yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Cara membuat
vacuum cleaner sederhana yaitu
pertama, memotong bagian bawah botol plastik kira- kira 1/3 bagian dari bawah. Kemudian
membuat lubang dibagian atas botol berukuran 1x7 cm dan 3- 4 cm dibawah leher
botol. Ini akan berfungsi sebagai wadah saringan. Dilanjutkan dengan membuat
wadah saringan menggunakan plastik. Setelah itu, merekatkan wadah penyaring
pada lubang dibawah leher botol yang telah dibuat tadi. Selanjutnya merekatkan ujung benang ke bola pingpong.
Memasukkan bola pingpong dan diposisikan di agian atas bola. Langkah berikutnya
mengeluarkan ujung tali satunya lewat mulut botol dan merektkan dibagian luar
botol sehingga bola pingpong akan berada di posisi dibawah leher botol bagian
dalam. Kemudian, memotong gabus berbentuk
lingkaran sesuai dengan ukuran lingkaran botol bagian bawah. Lalu, merekatkan
gabus dengan pegangan kayu menggunakan selotip. Setelah itu, memasukkan
rangkaian gabus yang telah diberi pegangan ke dalam botol melalui bagian bawah
botol.
2.
Prinsip kerja
vacuum cleaner yaitu berdasarkan perbedaan tekanan udara di luar dan di dalam
alat.
G.
JAWABAN PERTANYAAN
1.
Mengapa alat
tersebut bisa menyedot benda/ partikel?
Alat tersebut dapat menyedot benda atau partikel
karena terdapat perbedaan tekanan udara di luar dan di dalam alat, tekanan
udara yang tinggi dari luar masuk ke dalam yang tekanannya rendah sehingga
kotoran ikut terbawa masuk.
2.
Apa faktor yang
mempengaruhi kekuatannya?
Faktor
yang mempengaruhi kekuatannya adalah volume tabung dan kecepatan tarikan pompa.
Semakin besar volume dan semakin cepat tarikannya, maka kekuatan penyedotan
kotoran juga akan semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
Beiser,
Barowitz. 1996. Essentials of Physics. United States of America :
AddisonPublishing Wesley Company Inc.
Darsono, Agustinus, 1995. Tata Graha Hotel (Housekeeping). Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Frank M, White. 1986. Mekanika
Fluida I Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Hall,
Jeffry. 1998. Pengantar Ilmu Elektronika. Jakarta: Gramedia.
http://www.blogteknisi.com/2017/02/cara-kerja-vacuum-cleaner.html,
diakses pada hari Senin, 5 Maret 2018 pukul 18.00 WIB.
http://www.dalimunthe.com/2010/02/vacuum-cleaner-berusia-80-thn-masih.html,diakses pada
hari Senin, 5 Maret 2018 pukul 17.50 WIB.
Ruwanto, Bambang. 2011. Asyik Belajar Fisika. Jakarta : Gramedia.
Lampiran


Gambar 1. Plastik Gambar 2. Guntuing dan cutter
Sumber: dokumentasi praktikum Sumber:
dokumentasi praktikum


Gambar 3. Bola pingpong Gambar 4. Pendorong
Sumber: dokumentasi praktikum Sumber:
dokumentasi praktikum

Gambar 5. Rangkaian Vacum Cleanner Sederhana
Sumber: dokumentasi praktikum










Comments
Post a Comment